Rabu, 17 Maret 2010

TELEVISI 29” SEBAGAI PENGGANTI LCD PROYEKTOR


Oleh : Sefulloh, S.Pd.*)

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran. Seiring dengan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat terutama dibidang multimedia yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Penggunaan multimedia dapat juga digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di sekolah. Dengan menggunakan multimedia, guru bisa mendesain sebuah proses belajar yang sangat menarik dan interaktif.. Salah satu contoh hasil teknologi yang sering digunakan didunia pendidikan adalah LCD Proyektor. LCD proyektor digunakan sebagai alat untuk memproyeksikan presentasi yang dihasilkan dari computer, cd player atau alat lain yang kompesimbel.

Bagi sekolah yang sudah maju LCD proyektor bukanlah alat yang mahal, akan tetapi bagi sekolah yang masih berkembang merupakan sebuah masalah besar untuk pengadaannya. Hal ini disebabkan oleh :

  1. Harga LCD proyektor Yang relative cukup mahal
  2. Perawatanya yang membutuhkan biaya tinggi
  3. Teknisi yang masih belum terpenuhi.

Pada saat ini pemerintah telah memberi sumbangan televisi 29 Inchi pada semua sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Penggunaan Televisi ini diperuntukan dalam proses belajar mengajar disekolah. Maka dari itu Perlu adanya inovasi bagi guru untuk menggunakan alat yang dianggarankan dari APBN tersebut. Salah satu Inovasi yang kami lakukan adalah Televisi 29” digunakan sebagai pengganti LCD Proyektor untuk meningkatkan hasil belajar.

Penggunaan televise sebagai pengganti LCD proyektor mengandung arti bahwa televise digunakan sebagai alat untuk menampilkan presentasi dari sebuah perangkat computer/ Laptop atau notebook. Perangkat computer yang digunakan untuk menjalankan televise 29” adalah computer yang mempunyai fasilitas VGA yang terintegrasi pada TV out. Semakin tinggi resolusi VGA maka tampilan di televise akan semakin baik, sehingga disarankan penggunaan VGA minimal berresosulusi 128 MB. Jika computer anda belum mempunyai VGA yang integrasi dengan TV out maka tinggal ditambah VGA card 256 MB yang terintegrasi dengan TV out. Untuk mengkoneksikan ke televise anda tinggal menghubungkan dengan menggunakan kabel AV dari pot VGA ke ke pot yang ada di televise.

Jika anda menggunakan Laptop/notebook maka anda tinggal menambahkan alat yang digunakan untuk menggubungkan dari laptop ke TV, Alat yang dimaksud adalah kabel S-Video yang terhubung dengan AV. Alat ini sudah banyak tersedia di toko-toko elektronik. Kabel S-Video yang terhubung dengan AV dipasang dilaptop dengan cara Jack S-Vidio dimasukan ke dalam pot S-Video dilaptop dan Jack AV dimasukan pada Jack AV yang tersedia di Televisi.

Setelah kabel S-video-AV sudah terhubung antar computer dan TV, apakah pada layar TV akan langsung tampil?. Ada dua kemungkinan yaitu bisa langsung tampil atau mungkin belum bisa muncul di layar televise, ini tergantung dari system pada computer. Jika belum bisa tampil maka anda tinggal mensetting computer dengan cara :

1. Klik kanan pada desktop computer anda.

2. Pilih Grapic properties dan klik dual display pada tab multiple display

3. Klik OK

Layaknya sebuah alat media tentunya akan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Beberapa keuntungan televise 29” digunakan sebagai pengganti LCD proyektor dalam kegiatan pembelajaran adalah lebih hemat karena tidak ada perawatan rutin, harga televise lebih murah bahkan semua sekolah sudah mempunyai, dan mengoperasikanya sangat mudah. Sedangkan kekuranganya jika dibandingkan dengan LCD proyektor adalah layar lebih kecil dan tampilan yang kurang jelas.

Sebagimana penggunaan LCD proyektor maka penggunaan Televisi harus membuat alat presentasi yang akan ditampilkan pada saat pembelajaran berlangsung. Pembuatan presentasi harus mampu mendukung keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dan memenuhi syarat yang memadai, yaitu mampu meningkatkan motivasi pembelajaran, , praktis dan mudah dipergunakan, merangsang dan menarik perhatian siswa, serta memiliki kemampuan dalam memberikan tanggapan, umpan balik termasuk mendorong siswa melakukan praktek-praktek pembelajaran dengan benar.

Tidak ada komentar: