Minggu, 26 Oktober 2008

Laskar Pelangi : Sebuah Potret Indonesia Sejati

Gencar terdengar Film Laskar Pelangi meraup perhatian yang sangat fantastis dengan jumlah penontonnya. bagaimana tidak, sudah hampir satu bulan lamanya fil ini diputar di bioskop-bioskop 21. Namun masih saja kita harus rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan tiketnya. Yang lebih fantastis lagi, di antar penonton yang berjubel itu saat ditanya sudah menonton film tersebut sebanyak 2 sampai 3 kali. heran gak tuh.
Apa sih sebenarnya kehebatan dari film Laskar Pelangi? Apakah karena adanya tuah Tuk Balantula? atau karena memang kehebatan ceritanya? Tentu saja tuah Tuk Balantula hanya sebagian dari cuplikan adegan dalam film tersebut. jadi itu bukanlah sesuatu yang menjadikan film tersebut laris manis bak kacang goreng di pinggir jalan. lalu sebenarnya apa sih nilai lebih film ini?
Realita kehidupan. barang kali itu yang tercermin dari film tersebut. Selama ini kita di bawa ke alam khayal yang entah dengan maraknya sinetron-sinetron musikal ala india. Hidup kaya raya dengan persaingan nafsu masyarakat modern. Atau replika dari cerita-cerita rakyat yang di kemas dengan setting gaya modern berhiaskan kesaktian masa lampau. orang-orang dengan mudah mengeluarkan kesaktian yang mandra guna.
Laskar Pelangi tiba-tiba muncul di tengah mimpi siang bolong para penikmat hiburan audio visual di televisi. mereka di sadarkan bahwa kita hidup di dunia nyata bukan dunia mimpi. ada gambaran Ikal. Lintang, atau Mahar di tengah-tengah kita. Mereka anak-anak

Tidak ada komentar: